This Blog Copyright © by : damar nurani yulandra pemuda1993: Pentingnya Sebuah Cita-Cita

Cari Dan Temu

Blog catatan seorang aktifis, pecinta seni, dan mahasiswa.

Wednesday, September 5, 2012

Pentingnya Sebuah Cita-Cita

Saya masih ingat pada saat saya TK, Bu guru menanyakan pada kami apa cita-cita kamu? rata-rata mereka menjawab polisi dokter dan tentara, namun saya menjawab. " aku pengen jadi astronot! "
pada saat saya smp, saya melukis pesawat NASA pada tembok dinding saya agar saya bisa selalu melihat cita-cita saya setiap hari. dan sekarang saya merubah angan saya ingin menjadi "manusia yang berguna bagi agama nusa dan bangsa ! " lalu profesi apa yang saya impikan?

Sejak saya TK, guru saya mengajarkan agar menggantungkan cita-cita saya setinggi langit, karena itu saya memilih menjadi astronot. Setelah saya makin besar, dalam bentuk postur dan berat badan, saya berfikir tentang perkataan guru saya dulu. Kenapa harus menggantungkan cita setinggi langit? kenapa harus mempunyai cita-cita?

 
Cita adalah tujuan kita di masa mendatang. Dalam kehidupan penting bagi kita melakukan yang terbaik bagi hidup kita yang hanya sekali ini, maka sebuah profesi yang tinggi adalah sebuah target dalam hidup kita agar kita selalu melakukan hal yang terbaik dalam hidup kita.

kenapa harus "menggantungkan cita setinggi langit?" karena jika kita gagal dalam meraih cita-cita, kita paling tidak sudah sampai pada tahapan "melompat lebih tinggi" dari orang yang tidak memiliki tujuan atau cita-cita. "jika kita tidak bisa menggapai bintang, usaha kita setidaknya sudah bisa melompat setinggi gunung." Apa yang kita lakukan selama mengejar cita itu adalah usaha kita yang paling maksimal yang bisa kita lakukan, kebiasaan melakukan perbuatan yang maksimal pastinya akan membawa kesuksesan di masa mendatang bukan?

Fokus adalah kunci sukses di semua bidang, dan cita-cita mengajarkan kita untuk fokus pada apa yang kita impikan. Ada salah seorang dosen saya yang berkata : "buat apa takut mati?toh kita tidak awalnya juga tidak hidup?" kurang lebih begitu.
ada dua makna pemikiran saya yang saya peroleh dari dosen itu.

01. Kita harus terus memikirkan dan berusaha semaksimal mungkin tanpa harus mengkhawatirkan akhir dari hidup kita.

awalnya saya menolak perkataan dosen saya, lalu setelah saya berpikir sejenak, akhirnya saya menggunakan pemaknaan pertama agar saya bisa menerimanya dan menghindari konflik. jika ada sentimen dari dosen bakalan bahaya. hehe..
lalu apa pemikiran saya jika berbeda dengan dosen saya?
pemikiran saya : "manusia harus takut akan kematian / sebuah akhir " kenapa?

Ibarat kita berlomba atau bermain, kita akan berusaha semaksimal mungkin agar terus menjadi yang terbaik sampai akhir lomba atau permainan bukan?
pemikiran saya sama dengan petapa bijak yang berkata hidup adalah permainan.

dan akhirnya jawaban saya tentang hidup dan cita-cita adalah
Enjoy your life seriously or  Seriously enjoy your life.
sama seperti sebuah permainan, kita boleh terus bermain namun jangan pernah main-main.

lalu kenapa cita-cita saya aneh?
menjadi "manusia yang berguna bagi agama nusa dan bangsa ! "
menggantungkan cita-cita kita dengan sebuah profesi, membatasi kita dalam berkreasi.
jika saya bercita-cita menjadi dokter, dan sudah menjadi dokter lalu mau apa lagi? belum cukup tinggi sebuah prodesi jika kita bandingkan dengan sebutan langit.

"manusia yang berguna bagi agama nusa dan bangsa ! " saya tidak membatasi diri saya dalam sebuah profesi, jika saya kelak menjadi Notaris lalu saya bertambah profesi menjadi pengacara, dan lalu menjadi politikus dan berlanjut menjadi mentri, lalu bertumbuh menjadi president, lalu sekjen PBB saya tidak melenceng dengan cita-cita saya, yaitu menjadi "manusia yang berguna bagi agama nusa dan bangsa ! "

Jangan batasi kreasi anda, terus berkreasi do the best, think the best, Enjoy your life seriously or  Seriously enjoy your life. ^ ^

Sekian dan terimakasih. <= Formalitas. hehe..

No comments:

Post a Comment